Sabtu, 03 Desember 2011

UTS Ilmu Politik

Nama              : TIKA PRATIWI
NIM                 : 114254230
Prodi/Kelas      : S1 PPKn/B
Tugas               : Perbaikan UTS Ilmu Politik


1.      Jelaskan ruang lingkup dari ilmu politik ditinjau dari lima konsep politik! (atau lima pandangan tentang politik)
2.      Tujuan politik pada hakikatnya untuk mewujudkan kesejahteraan / kebaikan bersama, meskipun berbagai pandangan filosofis dan teoritis memungkinkan mekanisme dan cara yang berbeda. Kemukakan sedikitnya lima pandangan tentang tujuan politik yang anda ketahui! (tokoh, konsep utama dan asumsinya).
3.      Implikasi dari perbedaan pandangan tentang konsep kesejahteraan/ kebaikan bersama adalah munculnya ideologi.
a). Jelaskan sejauh mana pengertian ideologi yang anda pahami!
b). Identifikasi ideologi politik apa saja yang berkembang hingga saat ini? Berikan penjelasan masing – masing!
c). Menurut anda apakah signifikasi/arti penting ideologi politik dalam mewujudkan kesejahteraan bersama?
4.      Kekuasaan dipandang sebagai gejala utama dalam proses politik. Dalam perbendaharaan ilmu politik ditemui sejumlah konsep yang berkaitan erat dengan konsep kekuasaan dan dimensi kekuasaan.
a). Sebutkan setidaknya lima konsep yang anda ketahui dan deskripsikan!
b). Jelaskan bagaimana hubungan antar konsep tersebut!
5.      Jelaskan perbedaan kewenangan dan kekuasaan dengan memberikan ilustrasi contoh.
6.      Negara sebagai representasi kekuasaan politik memiliki karakteristik kekuasaan tertentu. Jelaskan bagaimana karakteristik kekuasaan tersebut!



1.      a. Klasik
      Politik dalam pandangan klasik dikemukakan oleh Arsitoteles, adalah usaha warga          negara       dalam mencapai kebaikan bersama atau kepentingan umum
      Kebaikan bersama ini bisa berupa :
      - Nilai ideal yang bersifat abstrak seperti keadilan, kebajikan, kesejahteraan, dll
      - Keinginan orang banyak atau keinginan golongan mayoritas
      Pandangan politik klasik ini terlalu bersifat filosofis sehingga tidak membumi, tidak         melihat realitas.

      b. Kelembagaan
Pandangan politik kelembagaan menurut Weber berarti politik berkaitan dengan penyelenggaraan negara.
Negara adalah komuntas manusia yang sukses memonopoli penggunaan paksaan fisik    yang sah dalam wilayah tertentu.

            c. Kekuasaan
      Pandangan ini dikemukakan oleh Robson, menurutnya politik adalah usaha untuk             mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat.
      Kekuasaan adalah kemampuan mempengaruhi orang lain untuk berperilaku sesuiai        dengan kehendak yang mempengaruhi.

             d. Fungsionalisme                                                
            Politik dalam pandangan ini berarti merumuskan dan melaksanakan kebijakan  umum.
      Artinya alokasi nilai-nilai berdasarkan kewenangan mengikat suatu masyarakat.
      Siapa mendapatkan apa kapan dan bagaimana
      Siapa bisa orang, lembaga, kelompok, atau bangsa
      Apa berati nilai, bisa abstrak seperti keadilan dll, bisa juga konkrit seperti kedudukan,     kekayaan dll.
      Kapan ukuran orang yang mendapatkan kekuasaan pada waktu tertentu
      Bagaimana cara untuk mendapatkan kekuasaan seperti persuasif atau koersif.

            e. Konflik
      Dalam mendapatkan kekuasaan selalu terjadi perbedaan pendapat, perdebatan,             persaingan bahkan pertentangan maka lahirlah konflik.
      Pandangan ini terlalu menekankan aspek konflik padahal dalam politik ada juga konsensus, kerjasama maupun integrasi.

2.       a. Menurut  Socrates
    Keadilan merupakan hal yang esensial bagi pemenuhan kebutuhan alamiah setiap manusia, hal ini menunjukkan bahwa keadilan (justice) juga merupakan tujuan politik yang layak untuk diterapkan. Menempatkan keadilan sebagai patokan politik tertinggi, sama halnya dengan memandang tujuan kehidupan politik sebagai aktualisasi bakat-bakat manusia. Bagi kehidupan politik, keadilan adalah melaksanakan apa yang menjadi fungsi atau pekerjaan sendiri sebaik-baiknya, tanpa mencampuri fungsi atau pekerja yang lain.Fungsi setiap pihak politik dalam masyarakat ialah berupa apa yang dapat ia lakukan secara lebih baik dairpada kepentingan atau hal yang lain, atau biasa yang disebut dengan The practice of minding one’s own business. Berdasarkan asumsi adanya kesejajaran antara cara hidup manusia dan tata masyarakat, Socrates membedakan rezim menjadi lima tipe:
Ø  Aristokrasi, dalam rezim ini yang memerintah adalah seorang raja yang bijaksana (Filosof). Karena adanya setiap kelas dalam masyarakat melaksanakan fungsi secara maksimal dan bekerjasama dalam naungan raja serta dijiwai dengan akal budi, maka keadilan sangatlah mudah untuk terwujud.
Ø  Timokrasi, dalam rezim ini yang memerintah adalah prajurit, karena pada umumnya para prajurit menyukai akan kehormatan dan kebanggaan sehingga tumbuh Jiwa semangat didalamnya.
Ø  Oligarki, dalam rezim ini yang memerintah adalah sekelompok masyarakat kecil yang mempunyai yang melimpah. Sehingga dalam rezim ini dijiwai dengan keinginan yang perlu atau biasa disebut nafsu.
Ø  Demokrasi, dalam rezim ini yang memimpin adalah banyak orang yang mengandalkan kebebasan atau keingingan yang tak perlu.
Ø  Tirani, Rezim ini adalah rezim terburuk,karena yang memerintah adalah seorang tiran yang bertindak sekehendak nafsunya, dan dia tidak mempunyai kontrol atas dirinya sendiri. Sedangkan keadilan tidak akan pernah bisa tercipta dalam rezim ini.

b. Thomas Hobbes
                        Secara alamiah manusia cenderung berkonflik dengan sesama, karena pada dasarnya manusia mempunyai sifat rasional dan mementingkan dirinya sendiri. Dari sifat mementingkan dirinya sendiri itulah sehingga tampak dalam persaingan untuk memperebutkan kekayaan, ketidakberanian demi reputasi. Karena sifat mementingkan dirinya pula manusia cenderung banyak merugikan orang lain, manusia harus setuju mematuhi suatu pemerintahan yang ditetapkan berdasarkan persetujuan yang diperintah. Pemerintah berfungsi memelihara dan menciptkan perdamaian diantara manusia. Untuk melaksanakan fungsi tersebut, pemerintah harus memiliki kewenangan politik yang absolut, agar masyarakat dapat taat pada tata tertib sosial. Yang dimaksud dengan kewenangan absolut adalah putusan terakhir mengenai aturan bertingkah laku pada masyarakat yang berada tangan pemerintah yang berdaulat. Bagi Hobbes masyarakat mempunyai hak untuk diwakili dalam pemerintahan dan mereka tidak memiliki hak untuk berperan serta dalam masyarakat.





c. John Locke
                        Menurut  John Locke kebebasan individu hanya dapat dijamin dengan suatu pemerintahan yang memiliki kewenangan yang terbatas. Setiap manusia berhak mendapatkan “milik pribadi”. Menurut locke fungsi pemerintahan adalah memelihara “milik pribadi” yakni perdamaian, keselamatan, dan kebaikan bersama setiap warga masyarakat. Dilema pemerintahan gaya locke ialah berupa suatu pemerintah yang memiliki kewenangan hanya sepanjang itu menjamin hak-hak individu.tetapi setiap pemerintahan yang stabil harus meminta agar individu mengurangi kebebasan mutlak demi terciptanya tertib sosial. Jalan keluar dari dilema tersebut, ia mengemukakan bahwa pemerintah ditetapkan berdasarkan persetujuan yang diperintah. Karena persetujuan rakyat nerarti persetujuan mayoritas warga masyarakat. Bagi locke,setiap individu harus menyesuaikan diri dengan kehendak mayoritas.

d.  J.J Rousseau
                        Menurut Rousseau sejarah manusia telah melaui empat tahap :
1.      Tahap primitif, Awal kehidupan manusia ketika manusia hidup dalam suasana damai, harmonis, dan bebas dari segala bentuk dominasi.
2.      Pembentukan inti masyarakat atau keluarga-keluarga sehingga tersusunlah suatu masyarakat.
3.      Penemuan metalorgi dan pertanian yang pada gilirannya menimbulkan perbedaan antara orang yang kaya dan orang yang miskin.
4.      Sebagai akibat ketimpangan dalam pemilikqn harta benda  maka timbul konflik antara orang kaya dan orang miskin. Konflik itu menimbulkan kekacauan sosial.
Akan tetapi, mnurut rousseau karena setiap orang menyerahkan seluruh dirinya kepada semua maka tidak akan ada orang yang memiliki untuk merugikan orang lain. Menurut rousseau keinginan umum atau kepentingan bersama merupakan landasan setiap masyarakat.

E. Karl Marx
            Menurut Karl Marx masyarakat bukan terdiri dariindividu-individu namun terdiri atas kelas-kelas. Yang dimaksud dengan kelas adalah kelompok orang yang memiliki pola hubungan yang sama terhadap sarana produksi. Yang terpenting bagi manusia adalah pekerjaannya karena pekerjaan itulah yang sebagian besarmembentuk wawasannya terhadap dunia sekitar.

3.      a. Ideologi adalah sekumpulan ide , gagasan , keyakinan , kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan keagamaan yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan . Ideologi   merupakan alat           untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat.
      b. Macam – macam ideologi :
       Ideologi Liberalisme
      Liberalisme berasal dari bahasa Latin Liber yang berarti bebas dan Isme yang      berarti paham atau ajaran. Sehingga Liberalisme dapat diartikan sebagai paham atau       ajaran yang mengagungkan kebebasasn individu.
      Dalam ajaran liberalisme manusia pada hakikatnya adalah makhluq individu yang           bebas, pribadi yang utuh dan lengkap serta terlepas dari manusia lainnya sehingga   keberadaan individu lebih penting dari masyarakat. Dan fungsi Negara adalah untuk     menjaga supaya kebebasan individu terjamin dalam mengejar tujuan-tujuan        pribadinya, untuk masalah keyakinan atau agama pada Negara liberalisme menganut       faham sekuler.
      Ideologi Kapitalisme
      Ideologi kapitalisme adalah suatu sistem pegaturan proses produksi barang dan jasa       melalui mekanisme harga dan pasar. Dan kesejahteraan akan tercapai jika setiap       individu diberi kebebasan berusaha, dimana mereka saling berkompetisi di dalam           pasar yang bebas dan Negara tidak boleh ikut campur di dalamnya.
      Ideologi Pancasila
            Pancasila merupakan ideologi terbuka . Yang dimaksud dengan ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman, artinya   bersifat aktual, selalu berkembang, dan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan yang         terjadi. Keterbukaan Pancasila bukan berarti bangsa Indonesia membuka kemugkinan      pengubahan nilai-nilai Pancasila tetapi keterbukaan terwakili dalam sifatnya yang   eksplisit (tegas) dan kongkrit (nyata) .
      Ideologi Konservatisme
            Konservatisme adalah sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai tradisional.        Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa Latin, conservāre, melestarikan; "menjaga,          memelihara, mengamalkan". Karena berbagai budaya memiliki nilai-nilai yang mapan             dan berbeda-beda, kaum konservatif di berbagai kebudayaan mempunyai tujuan yang          berbeda-beda pula. Sebagian pihak konservatif berusaha melestarikan status quo,         sementara yang lainnya berusaha kembali kepada nilai-nilai dari zaman yang lampau,           the status quo ante.
            Samuel Francis mendefinisikan konservatisme yang otentik sebagai “bertahannya dan     penguatan orang-orang tertentu dan ungkapan-ungkapan kebudayaannya yang          dilembagakan.”[1] Roger Scruton menyebutnya sebagai “pelestarian ekologi sosial”   dan politik penundaan, yang tujuannya adalah mempertahankan, selama mungkin,             keberadaan sebagai kehidupan dan kesehatan dari suatu organisme sosial.
Sistem        pemerintahan (boleh): demokrasi, otoriter
      Ideologi Komunisme
            Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia. Penganut faham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels ,           sebuah manuskrip politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori          mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan          masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu      gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.  system pemerintahan (hanya):           otoriter/totaliter/dictator
     


Ideologi Feminisme
Ideologi feminisme yakni merupakan ideologi emansipasi wanita yang berlandaskan pada pemikiran bahwa wanita tidak hanya berkutat pada urusan wanita saja melainkan juga dapat melakukan seprti apa yang dilakukan oleh pria. Wanita dapat melakukan apa saja. Sistem pada ideologi feminisme yakni demokrasi .

Ideologi Sosialisme
Sosialisme adalah sebuah ideology yang menekankan akan kepemilikan bersama atas alat-alat produksi. Atau sebuah ideology yang mengagungkan atas kepentingan Negara diataskepentingan pribadi yang pada akhirnya akan tercipta Negara tanpa kelas dimana sarana-sarana produksi dimiliki secara bersama . Sistem pemerintahan ideologi ini bisa demokrasi dan juga bisa otoriter .

Ideologi Fasisme
            Sebuah ideology yang berusaha menghidupkan kembali kehidupan social, ekonomi          dan budaya dari Negara dengan berlandaskan pada asas nasionalisme yang tinggi,             dengan ciri-ciri tidak setuju dengan kemapanan yang anti perubahan (konservatifme)
            selalu mengangkat kembali kenangan kejayaan masa lalu
            selalu muncul ketika Negara mengalami krisis .
Sistem pemerintahan dalam ideologi      ini yakni otoriter .

            Ideologi Neoliberalisme
            Ideologi neoliberalisme merupakan perkembangan dari ideologi liberalisme yang           menganut adanya pengembalian kebebasan individu . Landasan pemikiran dalam      ideologi ini yakni setiap manusia pada hakikatnya baik dan berbudi pekerti . sistem            pemerintahan dalam ideologi ini yakni bersifat demokrasi .
c. Ideologi merupakan perwujudan dari kesejahteraan bersama dan merupakan fungsi   mendasari kehidupan masyarakat sehingga mampu menjadi landasan, pedoman, dan           bekal serta jalan bagi suatu kelompok, masyarakat, bangsa, dan negara selain itu            untuk memberikan makna, menyederhanakan kehidupan dan menciptakan kepastian   dalam suatu tatanan masyarakat. Dengan kata lain ideologi berfungsi sebagai          pembangun konstruksi sosial masyarakat mengenai realitas sosial. Ideologi yang memadai akan memberikan kemudahan dalam pemberian makna sebuah peristiwa             sosial. Ideologi menempatkan semua fenomena sosial tersebut dalam kerangka   referensi yang jelas dan kontekstual dengan masyarakat yang bersangkutan sehingga      menjadi kehendak masyarakat itu sendiri.
      4.   a. Konsep-Konsep Politik
            Kewenangan
            Kewenangan adalah kekuasaan , tetapi merupakan kekuasaan yang memiliki       legitimasi . Tidak semua kekuasaan memiliki legitimasi , baik legitimasi prosedural maupun hasil atau akibat .
            Legitimasi
            Legitimasi yakni suatu tindakan perbuatan dengan hukum yang berlaku atau        perbuatan yang ada baik secara hukum formal , etis ,adat istiadat , maupun hukum kemasyarakatan dan sudah lama tercipta secara sah .
            Konflik
            Konflik yakni suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok)           dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan     menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
            Konsensus
            Konsensus adalah sebuah frase untuk menghasilkan atau menjadikan sebuah kesepakatan yang disetujui secara bersama-sama antarkelompok atau individu setelah         adanya perdebatan dan penelitian yang dilakukan dalam kolektif intelijen untuk      mendapatkan konsensus pengambilan keputusan.
            Ideologi
            Ideologi adalah sekumpulan ide , gagasan , keyakinan , kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan keagamaan yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan . Ideologi merupakan alat             untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat
b. Dari kelima konsep diatas , dapat disimpulkan bahwa ada keterkaitan antar konsep   tersebut , yakni interaksi antara pemerintah dan masyarakat , dalam rangka proses             pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama             masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu , yang didalamnya mengandung       interaksi , pemerintah , masyarakat , proses pembuatan , dan pelaksanaan keputusan ,    yang mengikat kebaikan bersama dalam wilayah tertentu . 
      5.   Kewenangan
Seorang dosen memerintahkan kepada mahasiswanyauntuk mengerjakan yugas dan duduk dengan baik dikelas.
            Kekuasaan
            Seorang raja memerintahkan kepada seluruh rakyatnya untuk segera membayar kas       kepada kerajaan
6.     Karakteristik kekuasaan politik negara secara umum dianggap sebagai kemampuan menggunakan sumber-sumber pengaruh yang dimiliki untuk mempengaruhi perilaku pihak lain sehingga pihak lain berperilaku sesuai dengan kehendak pihak yang mempengaruhi . Kekuasaan politik juga dapat dirumuskan sebagai kemampuan menggunakan sumber-sumber pengaruh untuk mempengaruhi proses pembuatan dan             pelaksanaan keputusan politik sehingga keputusan itu menguntungkan dirinya      ataupun kelompoknya . Pada hakikatnya kekuasaan politik suatu megara bersifat   memaksa , karena mau tidak mau rakyat harus menuruti apa yang diperintahkan oleh    penguasa demi keuntungan kelompok penguasa tersebut .





Tidak ada komentar:

Posting Komentar